Content

Sastra Tradisional dan Sastra Kontemporer

Friday 30 January 2015 0 komentar


Menurut Rustam Effendi (2011:2) Sastra Tradisional adalah sebuah karya sastra yang ada dan memulai perkembangnya pada minimal dua generasi yang lalu. Apabila satu generasi kita anggap sebagai 50 tahun, maka sastra tradisional itu minimal yelah berumur sekitar lebih dari 100 tahun yang lalu.

KBBI  (2007: 1002, 1208) sastra adalah bahasa atau kata-kata dan gaya bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab(bukan bahasa sehari-hari). Sedangkan tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta tindakan yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang  ada secara turun temurun.  Jadi sastra tradisional adalah bahasa atau kata-kata, atau gaya bahasa yang berpegang teguh pada norma dab adat kebiasaan yang ada secara turun temurun. Teknik-teknik sastra tradisional seperti simbolisme dan mantra bersifat sosial karena merupakn konvensi dan norma masyarakat.

Sastra Lisan merupakan karya sastra yang beredar di masyarakat atau diwariskan secara turun-menurun dalam bentuk lisan. (titinsastraindonesia.blogspot.com)

Menurut Rustam Effendi (2011:2) Sastra Kontemporer adalah karya sastra yang sudah dikenal atau telah ada stelah sastra tradisonal  yang umurnya kurang dari 100 tahun hingga sastra yang muncul pada masa sekarang. 

KBBI (2007: 1002, 591) sastra adalah bahasa atau kata-kata dan gaya bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab(bukan bahasa sehari-hari). Sedangkan kontemporer adalah pada waktu yang sama, semasa, sewaktu, pada masa kini, dewasa ini. Jadi sastra kontemporer adalah bahasa atau kata-kata atau gaya bahasa yang ada pada waktu yang sama atau sekarang.

Menurut  Ayi Abkar (http://ayiabkar.com/artikel/pengertian-sastra/)  sastra kontemporer adalah sastra masa kini yang telah meninggalkan ciri-ciri khas pada masa sebelumnya.

Kontemporer itu artinya kekinian,modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktuyang sama atau saat ini. Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). (wikipedia)
Read more »

Berguru pada Pengalaman

Monday 26 January 2015 0 komentar


Manusia akan cenderung memahami orang lain, jika mengalami hal yang sama. Orang yang mau bersabar menghadapi orang lain, biasanya orang yang pernah merasakan bergantung pada orang lain. Banyak hal lagi sebenarnya yang membuat manusia berpikir aku dulu seperti ini. Inilah yang kadang memotivasi individu untuk lebih baik.

Atau mungkin seperti kegelisahan orang tua terhadap anaknya. Orang tua selalu berpikir dan juga berusaha agar anaknya mendapat pendidikan layak dan kalau bisa jauh di atas dirinya. Atau seperti orang tuaku yang selalu menyarankan untuk menjadi pegawai kantoran, meski aku selalu ingin berwirausaha. Mereka selalu berpikir wirausaha itu tidak ada jaminan masa tua (padahal ngga pasti sih).

Siapa yang salah? tidak ada. Orang tuaku sedang mengusahakan aku untuk lebih berhasil dari mereka, karena itulah yang dialami dan dirasakan mereka selama ini.

Apapun itu pengalaman hidup selalu bisa jadi guru yang baik untuk mengingatkan. Mau itu hal baik atau pun hal buruk. Baik itu pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Tapi sebagai manusia yang memiliki akal tentunya kita bisa menimbang. Jangan sampai selalu menunggu pengalaman buruk, agar bisa belajar. Jangan sampai menjadi miskin lebih dulu agar tahu bagaimana berharganya memberi

Read more »

Kok Masih Salah??

Monday 12 January 2015 3 komentar
Kenapa orang lain menilai  aku begini? Dari mana mereka menilai baik atau buruk? Apa yang salah sih dariku?

Kadang pandangan orang lain kepada kita membuat kesal dan juga depresi. Meski mencoba untuk tidak peduli, tetap saja ada yang masuk ke hati. Hal ini bisa saja terjadi karena kita punya kepala masing-masing dan otomatis punya pikirannya masing-masing.

Pernah mendengar atau membaca, apa yang ada di dalam teko, akan keluar sesuai dengan isinya. Nah seperti itulah manusia. Jika jiwanya sehat dan baik, pasti tampilannya akan mengikuti.

Bagi yang sekolah MA atau MTs pasti sangat kenal dengan pelajaran Akidah-Akhlak. Akidah dan Akhlak ibarat dua sisi koin, saling berhubungan. Ini menunjukkan apa yang diyakini akan menjadi bentuk perilaku. Islam mengajarkan untuk menutup aurat, karena kita meyakini apa yang ada di dalam agama, maka kita akan menutup aurat kita. Perilaku kita akan terus mengikuti apa kata hati menuju keyakinan kita.

Tidak perduli penilaian orang lain, eh pake kaos kaki sok alim atau shalehah  banget ya!. Itu bukan patokan. Patokan kita hanya bagaimana kehendak Allah dan agama. Dan juga apa yang menjadi keyakinan kita, kita sudah penuhi. Jika memang masih ada yang menggerutu atau apapun. Ini adalah sarana mengevaluasi diri. Oke, aku sudah memenuhi kewajibanku kepada Allah, tapi bagaimana kewajibanku pada sesama atau orang lain? Manusia kan tidak ada yang sempurna, mungkin di sanalah letak kehilafan kita.
Read more »

Review: Pembersih dan Penyegar Wajah Kulit Normal Berminyak

Saturday 3 January 2015 0 komentar
Pertama kali menggunakan pembersih dan penyegar atau yang kurang paham, dua benda ini biasanya disebut milk cleanser dan toner ( halah :) ) yaitu awal 2014. Itupun karena mau wisuda kuliah dengan niat perawatan. Tidak lucu kan wisudawati wajahnya kusam, ya paling tidak ingin kelihatan segar lah.
Waktu di salah satu minimarket, aku rada bingung milih merk sariayu atau viva, baca sana baca sini. Selama hampir 24 tahun aku belum pernah jadi konsumen barang kayak gitu. Akhirnya dipilihlah dan beruntunglah pembersih dan penyegar sariayu.Karena sudah dibeli, aku makin rajin bersihin muka.

Hasilnya jeng...jeng..., meski tidak langsung berubah tapi ada. Sampai teman satu kost bilang wajahku terlihat terawat ( karena dulu emang dulu nggak dirawat ). Aku terus menggunakan produk ini sampai kembali ke kampung halaman. Total aku sudah 2 kali beli kemasan kecil dan 1 kemasan besar. Aku sengaja beli varian jeruk karena kulitku normal yang cenderung berminyak apalagi di daerah hidung. Komedoku pun berkurang dengan pemakaian teratur.

Setelah bertahan sekian lama bersama Sariayu, saya memutuskan untuk mencoba produk dari Wardah Purifying. Sejauh ini saya merasa puas dengan kedua produk ini. Apalagi Wardah, rasanya minyak di wajah terasa wajar dan lembab.


Tips:
Setelah menggunakan pembersih, saya biasanya menyuci muka terlebih dahulu sebelum menggunakan toner.
Hasil akhir perawatan kulit tergantung cara kita merawat dan cocok tidaknya kulit kita dengan produk.

Note:
Harga terjangkau
Read more »

Sesungguhnya Bukan Waktu yang Meninggalkan Kita

Friday 2 January 2015 1 komentar
Detik demi detik berjalan tanpa disadari. Bahkan bagi sebagian orang waktu terbuang dengan percuma layaknya sampah. Tapi sayangnya sampah yang satu ini bukan sampah yang bisa dipungut dan digunakan kembali.

Pergantian tahun ini seolah memberikan waktu kepada kita untuk berpikir dan berencana. Tidak sedikit orang akan bersuka cita akan datangnya tahun baru dengan acara yang berlebihan dan hura-hura. Mungkin, begitulah cara mereka menemukan arti waktu yang bergulir. Tapi ada juga yang cukup mengambil air wudhu dan duduk di sajadah. Merenungi apa saja yang sudah dilalui dan kemungkinan apa yang akan dihadapi.

Kesempatan dalam memaknai waktu ada dalam diri masing-masing individu dan dengan caranya masing-masing. Ada yang harus meniup terompet, ada yang harus melihat kembang api dan ada juga yang hanya bertafakur. Dengan cara apapun waktu dirayakan, dia akan terus berjalan sesuai masanya.

Hal penting yang menjadi inti perubahan masa terletak pada perubahan diri dan hati. Setelahnya, yang harus dilakukan adalah bergerak untuk melakukan persiapan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.


Sesuatu yang dikhawatirkan sebenarnya bukan pergantian tahun atau perubahan waktu. Tapi, kenyataan sesungguhnya bukan waktu yang meninggalkan kita. Kitalah kekhawatiran terbesar itu.
Read more »

Semiotika

Saturday 27 December 2014 0 komentar

Manusia, dengan perantara tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya. Dengan tanda-tanda, kita mencari keteraturan di dunia yang kacau balau di sekitar kita. Tanda-tanda adalah seperangkat yang kita pakai dalam rangka berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama manusia. Sekalipun demikian, yang terpenting adaah bagaimana kita dapat menerjemahan tanda-tanda yang ada di sekeliling kita, relasi-relasinya, dan mencari makna-makna yang ada di balik itu semua. Inilah proses awal bagi kita untuk membaca realitas kehidupan yang kita hadapi.

selengkapnnya klik>>> Semiotika | The CherryA
Read more »

Find Me On

Facebook  Twitter 

Followers

Quote

"Kita tidak tahu apa yang terjadi esok hari, tapi yakinkan hari ini dirimu bahagia - Aida"

Blog Archive

Labels

Pengunjung