Detik demi detik berjalan tanpa disadari.
Bahkan bagi sebagian orang waktu terbuang dengan percuma layaknya sampah. Tapi
sayangnya sampah yang satu ini bukan sampah yang bisa dipungut dan digunakan
kembali.
Pergantian tahun ini seolah memberikan
waktu kepada kita untuk berpikir dan berencana. Tidak sedikit orang akan
bersuka cita akan datangnya tahun baru dengan acara yang berlebihan dan
hura-hura. Mungkin, begitulah cara mereka menemukan arti waktu yang bergulir.
Tapi ada juga yang cukup mengambil air wudhu dan duduk di sajadah. Merenungi
apa saja yang sudah dilalui dan kemungkinan apa yang akan dihadapi.
Kesempatan dalam memaknai waktu ada
dalam diri masing-masing individu dan dengan caranya masing-masing. Ada yang
harus meniup terompet, ada yang harus melihat kembang api dan ada juga yang
hanya bertafakur. Dengan cara apapun waktu dirayakan, dia akan terus berjalan
sesuai masanya.
Hal penting yang menjadi inti perubahan
masa terletak pada perubahan diri dan hati. Setelahnya, yang harus dilakukan
adalah bergerak untuk melakukan persiapan dan mempersiapkan diri sebaik
mungkin.
Sesuatu yang dikhawatirkan sebenarnya
bukan pergantian tahun atau perubahan waktu. Tapi, kenyataan sesungguhnya bukan waktu yang meninggalkan
kita. Kitalah kekhawatiran terbesar itu.
1 komentar :
Numpang promo blog >>>> http://cherryalah.blogspot.com
Post a Comment
Untuk kemajuan blog ini, silahkan keluarkan kritik dan komentar anda! Thanks :)