Kenapa orang lain menilai aku begini? Dari mana mereka menilai baik atau buruk? Apa yang salah sih dariku?
Kadang pandangan orang lain kepada kita membuat kesal dan juga depresi. Meski mencoba untuk tidak peduli, tetap saja ada yang masuk ke hati. Hal ini bisa saja terjadi karena kita punya kepala masing-masing dan otomatis punya pikirannya masing-masing.
Pernah mendengar atau membaca, apa yang ada di dalam teko, akan keluar sesuai dengan isinya. Nah seperti itulah manusia. Jika jiwanya sehat dan baik, pasti tampilannya akan mengikuti.
Bagi yang sekolah MA atau MTs pasti sangat kenal dengan pelajaran Akidah-Akhlak. Akidah dan Akhlak ibarat dua sisi koin, saling berhubungan. Ini menunjukkan apa yang diyakini akan menjadi bentuk perilaku. Islam mengajarkan untuk menutup aurat, karena kita meyakini apa yang ada di dalam agama, maka kita akan menutup aurat kita. Perilaku kita akan terus mengikuti apa kata hati menuju keyakinan kita.
Tidak perduli penilaian orang lain, eh pake kaos kaki sok alim atau shalehah banget ya!. Itu bukan patokan. Patokan kita hanya bagaimana kehendak Allah dan agama. Dan juga apa yang menjadi keyakinan kita, kita sudah penuhi. Jika memang masih ada yang menggerutu atau apapun. Ini adalah sarana mengevaluasi diri. Oke, aku sudah memenuhi kewajibanku kepada Allah, tapi bagaimana kewajibanku pada sesama atau orang lain? Manusia kan tidak ada yang sempurna, mungkin di sanalah letak kehilafan kita.
3 komentar :
sesekali menjadi katak yan g tuli itu penting agar dapat sampai ke puncak !!! everything is fun :)
Betul sekali! tapi yg namanya manusia selalu dalam proses belajar ^^, setuju atau tidak itu pasti ada. Kita tidak perduli bukan berarti sama sekali menutup mata, ada kritik maupun pujian berarti sarana evaluasi bukan malah merasa rendah atau hebat karena tujuan akhirnya bukan itu.
Ada komentar yang tidak sengaja terhapus :-s ....maaf ya
Post a Comment
Untuk kemajuan blog ini, silahkan keluarkan kritik dan komentar anda! Thanks :)